Jumat, 04 November 2011

pneumonia

MATERI

KONSEP PENYAKIT PNEUMONIA PADA ANAK



I.       Pengertian Pneumonia
Pneumonia ialah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing yang mengensi jaringan paru (alveoli). (DEPKES. 2006).
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. (Zuh Dahlan. 2006).
Pneumonia adalah suatu infeksi pada paru-paru, dimana paru-paru terisi oleh cairan sehingga terjadi gangguan pernafasan.
Pneumonia adalah infeksi akut jaringan (parenkim) paru yang ditandai dengan demam, batuk dan sesak napas. Selain gambaran umum di atas, Pneumonia dapat dikenali berdasarkan pedoman tanda-tanda klinis lainnya dan pemeriksaan penunjang (Rontgen, Laboratorium). (Masmoki. 2007).

II.    Penyebab
Penyebab pneumonia antara lain :
1.      Bakteri (paling sering menyebabkan pneumonia pada dewasa) yakni Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus, Legionella, dan Hemophilus influenzae.
2.      Virus : Influenza, parainfluenza, adenovirus
3.      Organisme mirip bakteri : Mycoplasma pneumoniae (terutama pada anak-anak dan dewasa muda)
4.      Jamur tertentu : Candidiasis, histoplasmosis, aspergifosis, coccidioido mycosis, cryptococosis, pneumocytis carini
5.      Aspirasi : Makanan, cairan, lambung
6.       Inhalasi : Racun atau bahan kimia, rokok, debu dan gas
Pneumonia juga bisa terjadi setelah pembedahan (terutama pembedahan perut) atau cedera (terutama cedera dada), sebagai akibat dari dangkalnya pernafasan, gangguan terhadap kemampuan batuk dan lendir yang tertahan. Yang sering menjadi penyebabnya adalah Staphylococcus aureus, pneumokokus, Hemophilus influenzae atau kombinasi ketiganya.
Pneumonia pada orang dewasa paling sering disebabkan oleh bakteri, yang tersering yaitu bakteri Streptococcus pneumoniae pneumococcus. Pneumonia pada anak-anak paling sering disebabkan oleh virus pernafasan, dan puncaknya terjadi pada umur 2-3 tahun. Pada usia sekolah, pneumonia paling sering disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumonia

Faktor-faktor yang meningkatkan resiko kematian akibat Pnemonia
-        Umur dibawah 2 bulan
-        Tingkat sosio ekonomi rendah
-        Gizi kurang
-        Berat badan lahir rendah
-        Tingkat pendidikan ibu rendah
-        Tingkat pelayanan (jangkauan) pelayanan kesehatan rendah
-        Kepadatan tempat tinggal
-        Imunisasi yang tidak memadai
-        Menderita penyakit kronis

III. Tanda dan Gejala Pneumonia
Gejala penyakit pneumonia biasanya didahului infeksi saluran nafas atas akut selama beberapa hari. Selain didapatkan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat mencapai 40 derajat celsius, sesak nafas, nyeri dada, dan batuk dengan dahak kental, terkadang dapat berwarna kuning hingga hijau. Pada sebagian penderita juga ditemui gejala lain seperti nyeri perut, kurang nafsu makan, dan sakit kepala. Tanda dan Gejala berupa:
-        Batuk non produktif
-        Ingus (nasal discharge)
-        Suara napas lemah
-        Retraksi intercosta
-        Penggunaan otot bantu nafas
-        Demam
-        Ronchii
-        Cyanosis
-        Leukositosis
-        Thorax photo menunjukkan infiltrasi melebar
-        Batuk
-        Sakit kepala
-        Kekakuan dan nyeri otot
-         Sesak nafas
-        Menggigil
-        Berkeringat
-        Lelah.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan: - kulit yang lembab - mual dan muntah - kekakuan sendi.

IV. Penanganan dan Pengobatan pada Hipertensi
Kepada penderita yang penyakitnya tidak terlalu berat, bisa diberikan antibiotik per-oral (lewat mulut) dan tetap tinggal di rumah.
Penderita yang lebih tua dan penderita dengan sesak nafas atau dengan penyakit jantung atau paru-paru lainnya, harus dirawat dan antibiotik diberikan melalui infus. Mungkin perlu diberikan oksigen tambahan, cairan intravena dan alat bantu nafas mekanik.
Kebanyakan penderita akan memberikan respon terhadap pengobatan dan keadaannya membaik dalam waktu 2 minggu.

Penatalaksanaan untuk pneumonia bergantung pada penyebab, sesuai yang ditentukan oleh pemeriksaan sputum mencakup :
·         Oksigen 1-2 L/menit.
·         IVFD dekstrose 10 % : NaCl 0,9% = 3 : 1, + KCl 10 mEq/500 ml cairan. Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu, dan status hidrasi.
·         Jika sesak tidak terlalu berat, dapat dimulai makanan enteral bertahap melalui selang nasogastrik dengan feeding drip.
·         Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan beta agonis untuk memperbaiki transport mukosilier.
·         Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.
·         Antibiotik sesuai hasil biakan atau berikan
·         Untuk kasus pneumonia community base :
-        Ampisilin 100 mg/kg BB/hari dalam 4 kali pemberian.
-        Kloramfenikol 75 mg/kg BB/hari dalam 4 kali pemberian
·         Untuk kasus pneumonia hospital base :
-        Sefatoksim 100 mg/kg BB/hari dalam 2 kali pemberian.
-        Amikasin 10-15 mg/kg BB/hari dalam 2 kali pemberian.


V.    Pencegahan
1.      Menghindarkan bayi/anak dari paparan asap rokok, polusi udara dan tempat keramaian yang berpotensi penularan.
2.      Menghindarkan bayi/anak dari kontak dengan penderita ISPA.
3.      Membiasakan memberikan ASI.
4.      Segera berobat jika mendapati anak kita mengalami panas, batuk, pilek terlebih jika disertai suara serak, sesak nafas dan adanya retraksi.
5.      Periksakan kembali jika dalam dua hari belum menampakkan perbaikan dan segera ke rumah sakit jika kondisi anak memburuk.
6.      Pemberian vaksinasi
·         Vaksin Pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus pneumonia)
·         Vaksin Flu
·         Vaksin Hib (untuk mencegah pneumonia karena Haemophillus influenzae type b)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar